Friday, March 2, 2012

Akuntansi Sumber Daya Manusia


AKUNTANSI SDM

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Asset yang paling berharga dalam perusahaan adalah Sumber Daya Manusia (SDM) khususnya intellectual capital-nya. Karena kalau kita perhatikan dalam perusahaan mulai dari perkiraan kas, aktiva tetap, aktiva berwujud sampai kepada aktiva tidak berwujud nonmanusia, kesemuanya dikendalikan oleh manusia. Tanpa adanya manusia maka sumber daya perusahaan tidak dapat dijalankan dan tidak mungkin akan menghasilkan laba atau menambah nilainya sendiri.
Walaupun perusahaan mempunyai peralatan yang canggih tetap saja memerlukan manusia sebagai pengendali utamanya. Karena tidak mungkin apabila peralatan yang canggih tersebut dapat berjalan dengan sendirinya tanpa bantuan tenaga manusia. Sumber Daya Manusia mempunyai kemampuan, kebijaksanaan dan atau daya intelektual yang tinggi sehingga mempunyai arti penting dan peranan yang sangat besar dalam mengelola perusahaan.
Unsur manusia ini berkembang menjadi suatu bidang ilmu manajemen yang disebut Manajemen Sumber Daya Manusia. Manajemen Sumber Daya Manusia sebagai bagian dari bidang manajemen memiliki peranan sangat penting dalam mencapai tujuan organisasi, dalam hal ini adalah perusahaan.
Tidak seperti bidang lainnya, manajemen sumber daya manusia memiliki cakupan permasalahan yang sangat kompleks. Manajemen yang mengatur unsur manusia ini biasanya disebut dengan Manajemen Kepegawaian atau Manajemen Personalia (Personel Management).
Persamaan manajemen sumber daya manusia dengan manajemen personalia adalah keduanya merupakan ilmu yang mengatur unsur manusia dalam suatu organisasi yang mendukung terwujudnya tujuan.
Sedangkan perbedaan Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) dengan Manajemen Personalia adalah sebagai berikut :
  1. Manajemen Sumber Daya Manusia dikaji secara mikro sedangkan Manajemen Personalia dikaji secara makro.
  2. MSDM menganggap bahwa karyawan adalah kekayaan (asset) utama perusahaan, jadi harus dipelihara dengan baik. Manajemen Personalia menganggap bahwa karyawan adalah faktor produksi, jadi harus dimanfaatkan secara produktif.
  3. MSDM pendekatannya secara modern, sedangkan Manajemen Personalia pendekatannya secara klasik.
Unsur Manajemen Sumber Daya Manusia tentunya adalah manusia yang merupakan tenaga kerja pada perusahaan. Manusia selalu berperan aktif dan dominant dalam setiap kegiatan perusahaan, karena manusia menjadi perencana, pelaku dan penentu terwujudnya tujuan suatu perusahaan. Tujuan ini tidak akan terwujud tanpa adanya peranan yang aktif dari karyawan. Bagaimanapun canggihnya peralatan yang dimiliki perusahaan.
Mengatur karyawan sangat sulit dan kompleks karena mereka mempunyai pikiran, perasaan, status, keinginan, dan latar belakang yang heterogen yang dibawanya ke dalam perusahaan. Luasnya permasalahan di dalam bidang Sumber Daya Manusia (SDM) mengharuskan perusahaan untuk membatasi ruang gerak dan aktivitasnya pada aspek-aspek penting dari manajemen sumber daya manusia itu sendiri.
Sumber Daya Manusia ini akan sangat berpengaruh terutama dalam menentukan efisien atau tidaknya suatu perusahaan. Outsourcing Sumber Daya Manusia meurpakan suatu tindakan penyewaan pihak luar untuk melakukan suatu fungsi yang akan diselenggarakan secara internal oleh pihak perusahaan.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas maka permasalahan yang akan dibahas dapat diidentifikasi sebagai berikut :
  1. Apakah Sumber Daya Manusia itu ?
  2. Apakah Akuntansi Sumber Daya Manusia itu?
  3. Apakah Manajemen Sumber Daya Manusia itu?
1.3 Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dan tujuan berdasarkan identifikasi masalah diatas dapat diungkapakan sebagai berikut :
  1. Untuk mengetahui mengenai arti pentingnya Sumber Daya Manusia.
  2. Untuk mngetahui bagaiamana Akuntansi Sumber Daya Manusia.
  3. Untuk mengetahui bagaimana Manajemen Sumber Daya Manusia.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Arti Pentingnya Sumber Daya Manusia
Perencanaan Sumber Daya Manusia akan dapat dilakukan dengan baik dan benar apabila kita mengetahui apa dan bagaimana sumber daya manusia itu. Sumber Daya Manusia merupakan kemampuan yang dimiliki oleh seorang manusia. Sumber daya manusia terdiri dari daya pikir dan daya fisik yang dimiliki seorang manusia. Sumber daya manusia menjadi unsur pertama dan utama dalam setiap aktivitas perusahaan yang dilakukan.
· Daya Pikir
Daya Pikir adalah kecerdasan yang dibawa sejak lahir (modal dasar), sedangkan kecakapan diperoleh dari suatu usaha yang dilakukannya baik melalui suatu pembelajaran maupun pelatihan.
Intelegence Quotient (IQ) merupakan tolak ukur kecerdasan. Sedangkan Emotion Quality (EQ) adalah kemampuan manusia untuk mengendalikan emosi dan bersosialisasi (bermasyarakat). Apabila IQ didukung EQ maka realisasi pendapat-pendapatnya akan disambut baiak dan antusias oleh berbagai pihak baik dalam perusahaan maupun diluar perusahaan.
Fisis rasa dan fisis pikir selalu terdapat dalam diri setiap individu. Fisis dapat diartikan sebagai cara seseorang dalam menilai lingkungannya (bawahannya)
Menurut arah perhatiannya manusia dapat dibedakan menjadi tiga golongan yaitu :
1. Tipe Introverse, yaitu jika perhatiannya diarahkan ke dalam dirinya sendiri. Orangnya disebut introvert dengan ciri-cirinya, egoistis, senang menyendiri, pendiam, kurang bergaul dan selalu mengutamakan kepentingan pribadinya diatas kepentingan umum.
2. Tipe Extroverse, yaitu jika perhatiannya terutama ditujukkan ke sekelilingnya. Orang tipe ini disebut extrovert yang ciri-cirinya, berhati terbuka, gembira, ramah-tamah dalam pergaulan, sosial dan menempatkan kepentingan umum diatas kepentingan pribadinya.
3. Tipe Ambriverse, yaitu orang-orang yang berada diantara extrovert dan introvert.
· Daya Fisik
Dimaksudkan sebagai kekuatan dan ketahanan seseorang untuk melakukan pekerjaan yang berat dan bekerjanya lama, maupun ketahanan dalam menghadapi serangan berbagai macam penyakit.
Kualitas Sumber Daya Manusia harus ditingkatkan supaya produktivitas kerjanya meningkat sehingga kehidupan sejahteranya tercapai. Hidup sejahtera diartikan secara relatif dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhannya dan merasa aman dalam menikmatinya.
Pendekatan Sumber Daya Manusia
  1. Pendekatan Mikro
Pendekatan Mikro diartikan yaitu sumber daya manusia dianalisis dan dikaji dari ruang lingkup yang lebih sempit dalam perusahaan. Masalah-masalah pokok yang dianalisis dan dikaji pada pendekatan mokri yaitu :
1. Hubungan dan peranan tenaga kerja dalam perusahaan.
2. Fungsi-fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia dalam perusahaan.
3. SDM dipelajari dari sudut kepentingan perusahaan dan karyawan.
4. SDM dipelajari dari produktivitas dan kesejahteraan karyawan.
5. SDM dikaji dari peraturan-peraturan perburuhan pemerintah.
  1. Pendekatan Makro
Pendekatan makro atau Ekonomi SDM, dimana SDM dikaji dan dianalisis secara luas dan menyeluruh baik secara nasional maupun secara internasional. Hal-hal pokok yang dikaji dan dianalisis pada pendekatan makro diantaranya :
1. Kualitas dan kuantitas SDM yang tersedia.
2. Perbandingan SDM dengan lapangan kerja yang ada.
3. Susunan umur dan tingkat pendidikan SDM.
4. Tingkat pertambahan penduduk dan penyebarannya.
5. Latar belakang kultur, budaya dan agama SDM.
6. Tingkat produktivitas SDM.
7. Pendidikan dan kesehatan SDM.
8. Disiplin dan Loyalitas SDM.
Perkembangan pendekatan SDM dipengaruhi oleh kemajuan kebudayaan, ilmu pengetahuan dan hak asasi manusia. Sumner daya manusia adalah totalitas terpadu dari daya pikir dan daya fisik yang bersumber dari manusia.
2.2 Akuntansi Sumber Daya Manusia
Akuntansi Sumber Daya Manusia dapat didefinisikan sebagai suatu proses untuk mengidentifikasikan dan mengukur data tentang sumber daya manusia dan menyampaikan informasi tersebut kepada mereka yang berkepentingan.
Ada tiga fungsi terdapat didalamnya, yaitu :
  1. Sebagai kerangka kerja untuk membantu pengambilan keputusan didalam SDM.
  2. Memberikan informasi kuantitatif tentang biaya dan nilai SDM sebagai unsur dalam perusahaan.
  3. Memotivasi manajer untuk mengadopsi informasi SDM dalam pengambilan keputusan yang menyangkut orang.
Dari definisi tersebut terdapat tiga tujuan akuntansi sumber daya manusia yaitu :
1. Mengidentifikasi nilai sumber daya manusia.
2. Mengukur biaya dan nilai manusia yang dikontribusikan kepada perusahaan.
3. Mengkaji pengaruh pemahaman informasi dan dampaknya terhadap perilaku manusia.
Sumber daya manusia sangat berbeda dengan aktiva perusahaan yang lainnya, dimana sumber daya manusia ini memiliki kemampuan fisik dan kemampuan untuk menghasilkan keuangan perusahaan. Manajemen akuntansi sumber daya manusia terdiri dari :
1. Akuisisi sumber daya manusia
2. Pengembangan sumber daya manusia
3. Kebijaksanaan akuisisi dan pengembangan sumber daya manusia
4. Alokasi sumber daya manusia
5. Konservasi sumber daya manusia
6. Penggunaan sumber daya manusia
7. Penilaian dan pemberian penghargaan kepada sumber daya manusia
8. Keseluruhan fungsi sumber daya manusia.
Tujuan utama akuntansi sumber daya manusia adalah untuk membantu para manajer perusahaan dalam mengukur tingkat efektivitas dan efisiensi sumber daya manusia. Hal ini semakin penting terutama dalam dunia bisnis yang semakin kompetitif sehingga diperlukan management strategyyang tepat dalam mengelola SDM tersebut.
Akuntansi SDM memberikan informasi kuantitatif maupun kualitatif kepada manajemen mengenai pemenuhan, pengembangan, pengalokasian, kapitalisasi, evaluasi dan penghargaan atas sumber daya manusia.
Ada dua alasan utama untuk memperlakukan investasi sumber daya manusia sebagai aktiva dalam laporan keuangan , yaitu :
1. Investor sekarang dan investor yang akan datang (potential investor) memerlukan informasi untuk menentukan nilai dari perusahaan.
2. Investasi sumber daya manusia memenuhi kriteria untuk diperlakukan sebagai aktiva. Sumber daya manusia memberikan jasa sekarang dan masa yang akan datang yang tidak dimiliki oleh mesin dan aktiva lainnya.
2.3 Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen Sumber Daya Manusia adalah bagian dari manajemen, karena itu teori-teori manajemen umum menjadi dasar pembahasannya. Manajemen Sumber Daya Manusia ini lebih memfokuskan pembahasannya mengenai pengaturan peranan manusia dalam mewujudkan tujuan perusahaan yang optimal.
Agar pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia lebih jelas, berikut ini dirumuskan beberapa pengertian yang dikemukan oleh para ahli :
Ø Drs Malayu S.P. Hasibuan
Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) dalah ilmu dan seni yang mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien dalam rangka membantu terwujudanya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat.
Fungsi-fungsi MSDM terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengendalian, pengadaan, pengembangan, kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan, kedisiplinan, dan pemberhentian. Tujuannya adalah agar perusahaan mendapatkan rentabilitas laba yang lebih besar dari persentase tingkat bunga bank.
Ø Edwin B. Flippo
Manajemen Personalia adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian dari pengadaan, pengembangan, kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan dan pemberhentian karyawan, dengan maksud terwujudnya perusahaan, individu karyawan dan masyarakat.
Ø Dale Yoder
Manajemen Personalia adalah penyediaan kepemimpinan dan pengarahan para karyawan dalam pekerjaan atau hubungan kerja mereka.
Ø Andrew F. Sikulat
Administrasi kepegawaian adalah penempatan orang-orang ke dalam suatu perusahaan.
Implementasi tenaga kerja manusia adalah pengadaan, pemeliharaan, penempatan, indoktrinasi, latihan-latihan dan pendidikan sumber daya manusia
Ø John B. Miner and Mary Green Miner
Manajemen Personalia didefinisikan sebagai suatu proses pengembangan, menerapkan dan menilai kebijaksanaan-kebijaksanaan, prosedur-prosedur, metode-metode dan program-program yang berhubungan dengan individu-individu karyawan dalam suatu perusahaan.
Ø Michael J. Jucius
Manajemen Personalia adalah lapangan manajemen yang bertalian dengan perencanaan, pengorganisasian, dan pengendalian bermacam-macam fungsi pengadaan, pengembangan, pemeliharaan dan pemanfaatan tenaga kerja sedemikian rupa sehingga :
a. Tujuan-tujuan untuk apa perkumpulan didirikan dicapai dengan efisien dan efektif.
b. Tujuan-tujuan semua pegawai dilayani sampai tingkat yang optimal.
c. Tujuan-tujuan masyarakat diperhaitkan dan dilayani dengan baik.
Berdasarkan pengertian-pengertian diatas maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
  1. Fokus kajian Manajemen Sumber Daya Manusia adalah masalah tenaga kerja manusia yang diatur menurut urutan fungsi-fungsinya, agar efektif dan efisien dalam mewujudkan tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat.
  2. karyawan adalah perencana, pelaku dan selalu berperan aktif dalam setiap aktivitas perusahaan.
Peranan Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen adalah fungsi yang berhubungan dengan mewujudkan hasil tertentu melalui kegiatan orang lain. Hal ini berarti bahwa Sumber Daya Manusia berperan penting dan dominant dalam manajemen. Manajemen Sumber Daya Manusia mengatur dan menetapkan program kepegawaian yang mencakup masalah-masalah :
1. Menetapkan jumlah, kualitas dan penempatan tenaga kerja yang efektif sesuai dengan kebutuhan perusahaan berdasarkan job description,job specificationjob requirement dan job evaluation.
2. Menetapkan penarikan, seleksi dan penempatan karyawan berdasarkan asas the right man in the right place and the right man in the right job.
3. Menetapkan program kesejahteraan, pengembangan, promosi dan pemberhentian.
4. Meramalakan penawaran dan permintaan sumber daya manusia pada masa yang akan datang.
5. Memperkirakan keadaan perekonomian pada umumnya dan perkembangan perusahaan pada khususnya.
6. Memonitor dengan cermat undang-undang perburuhan dan kebijaksanaan pemberian balas jasa perusahaan-perusahaan sejenis.
7. Memonitor kemajuan teknik dan perkembangan serikat buruh.
8. Melaksanakan pendidikan, latihan dan penilaian prestasi karyawan.
9. Mengatur mutasi karyawan baik secara vertical maupun secara horizontal.
10. Mengatur pension, pemberhentian dan pesangonnya.
Berdasarkan uraian diatas Manajemen Sumber Daya Manusia sangat menentukan bagi terwujudnya tujuan suatu perusahaan (efisiensi perusahaan)
Perkembangan Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen Sumber Daya Manusia sudah ada sejak adanya kerjasama dan pembagian kerja di antara dua orang atau lebih di dalam mencapai tujuan tertentu dalam suatu perusahaan. Perkembangan Manajemen Sumber Daya Manusia didorong oleh masalah-masalah sebagai berikut :
  1. Ekonomis
a. Semakin terbatasnya faktor-faktor produksi menuntut agar sumber daya manusia dapat bekerja lebih efektif dan efisien.
b. Semakin disadari bahwa sumber daya manusia paling berperan dalam mewujudakan tujuan perusahaan (efisiensi perusahaan), karyawan dan masyarakat.
c. Karyawan akan meningkatkan moral kerja, kedisiplinan dan prestasi kerjanya jika kepuasan diperolehnya dari pekerjaannya.
d. Terjadinya persaingan yang tajam untuk mendapatkan tenaga kerja yang berkualitas di antara perusahaan.
e. Para karyawan semakin menuntut keamanan ekonominya pada masa depan.
  1. Politis
a. Hak asasi manusia semakin mendapat perhatian dan kerja paksa tidak diperkenankan lagi.
b. Organisasi buruh semakin banyak dan semakin kuat mengharuskan perhatian yang lebih baik terhadap sumber daya manusia.
c. Campur tangan pemerintah dalam mengatur perburuhan semakin banyak.
d. Adanya persamaan hak dan keadilan dalam memperoleh kesempatan kerja.
e. Emansipasi wanita yang menurut kesamaan hak dalam memperoleh pekerjaan.
  1. Sosial
a. Timbulnya pergeseran nilai di dalam masyarakat akibat pendidikan dan kemajuan teknologi.
b. Berkurangnya rasa kebanggan terhadap hasil pekerjaan, akibat adanya spesialisasi pekerjaan yang mendetail.
c. Semakin banyak pekerja wanita yank arena kodratnya perlu mendapat pengaturan dengan perundang-undangan.
d. Kebutuhan maunsia yang semakin beraneka ragam, material dan nonmaterial yang harus dipenuhi oleh perusahaan.
BAB III
KESIMPULAN
Sumber Daya Manusia merupakan asset penting dalam perusahaan. Karena Sumber Daya Manusia mempunyai fungsi dan peranan yang sangat berarti bagi perusahaan. Walaupun perusahaan memiliki sejumlah peralatan yang canggih tetapi tidak akan memberikan manfaat yang berarti tanpa adanya campur tangan dari tenaga manusia.
Ada empat kebijksanaan pokok dalam upaya peningkatan Sumber Daya Manusia, yaitu :
  1. Peningkatan kualitas hidup baik kualitas menusianya maupun kualitas kehidupannya.
  2. Peningkatan kualitas SDM yang produktif dan upaya pemerataan pembayaran.
  3. Peningkatan kualitas SDM yang berkemampuan dalam memanfaatkan, mengembangkan, dan menguasai IPTEK yang berwawasan lingkungan.
  4. Pengembangan pranata yang meliputi keseimbangan dan perangkat hukum yang mendukung upaya peningkatan kualitas SDM.
Efisiensi kerja bisa diperbaiki melalui tiga faktor yang meliputi perbaikan fisik, yaitu :
  1. Menghilangkan gerakan-gerakan yang tidak efektif dan berlebihan.
  2. Oleh kelelahan orang menjadi tidak efisien. Kelelahan dianggap sebagai memuncaknya kondisi fisiko-khemis dari tubuh yang diakibatkan oleh produksi-produksi yang berlebihan sehingga orang harus beristirahat.
  3. Adanya defek/kekurangan pada lingkungan fisik dalam bentuk cahaya lampu yang kurang terang, udara yang pengap, terlalu lembab, kurang ventilasi, ruang gerak yang kurang luas, upah minim dan kekurangan kondisi fisik kerja lainnya.
Namun kenyataannya banyak faktor lain yang lebih besar pengaruhnya daripada kondisi fisik yang bisa mempengaruhi efisiensi kerja. Seperti misalnya masalah emosi dan sikap buruh/pegawai/anggota terhadap tugas pekerjaannya dan terhadap tim kerja serta kelompoknya.

No comments:

Post a Comment

Ayo yang mau berkomentar,, supaya bisa saya perbaiki dan nambah inspirasi.. hhee